Al Mustadrak 338: Abu Ishaq Ibrahim bin Ismail Al Qari dan Abu Al Hasan Ahmad bin Muhammad Al Anbari menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Utsman bin Sa'id Ad-Darimi menceritakan kepada kami, Ubaidillah bin Shalih menceritakan kepada kami, Mu'awiyah bin Shalih menceritakan kepadaku dari Abdurrahman bin Jubair bin Nufair, dari ayahnya Jubair, dari Abu Ad-Darda', dia berkata: Ketika kami sedang bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau mengarahkan pandangannya ke langit, lalu bersabda, 'Ini adalah saat ilmu akan dicabut dari manusia, hingga mereka tidak bisa mendapatkannya lagi (dari Nabi ).” Ziyad bin Labid Al Anshari pun bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana ilmu bisa dicabut sedangkan kita membaca Al Qur'an? Demi Allah, kita selalu membacanya, dan anak istri kita juga membacanya.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Celaka kamu, wahai Ziyad, tadinya aku menganggap kamu termasuk salah seorang fuqaha Madinah. Ini Taurat dan Injil di kalangan Yahudi serta Nasrani, apakah keduanya bermanfaat bagi mereka?” Jubair berkata: Aku lalu bertemu dengan Ubadah bin Ash-Shamit, lalu aku bertanya kepadanya, “Apakah kamu telah mendengar perkataan saudaramu, Abu Ad-Darda'?” Aku lalu memberitahukannya perkataan Abu Ad-Darda' tersebut Dia lalu berkata, “Benar apa yang dikatakan Abu Ad-Darda'. Jika kamu mau maka akan kuceritakan kepadamu tentang ilmu yang pertama kali dicabut dari manusia, yaitu khusyu. Hampir dekat masanya kamu memasuki masjid untuk shalat berjamaah, tapi di dalamnya kamu tidak menemukan orang yang khusyu-” Sanad ini shahih dari hadits periwayat-periwayat Bashrah. Hadits ini memilik syahid keempat yang menguatkan ke-shahih-an hadits ini, yaitu Ubadah bin Ash-Shamit Barangkali orang yang ragu akan mengatakan bahwa pada satu sisi Jubair bin Nufair meriwayatkannya dari Auf bin Malik Al Asyja'i, sedangkan pada sisi lain meriwayatkannya dari Abu Ad-Darda', sehingga haditsnya menjadi panjang, padahal sebenarnya tidak demikian, karena para periwayat dua sanad ini semuanya tsiqah. Jubair bin Nufair Al Hadhrami termasuk seorang tabiin besar negeri Syam. Jika memang dua sanad ini shahih, maka nyatalah bahwa dia mendengarnya dari dua sahabat sekaligus. Dalilnya sangat jelas — sebagaimana telah dikemukakan— bahwa hadits tersebut diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Ziyad bin Labid Al Anshari, yang telah mengonfirmasikannya kepada Rasulullah dalam dua hadits tadi.