Al Mustadrak 443: Hadits yang diceritakan kepada kami dari Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub, Muhammad bin Ishaq Ash-Shaghani menceritakan kepada kami, Abu Al Yaman Al Hakam bin Nafi' Al Bahrani menceritakan kepada kami, Shafwan bin Amr menceritakan kepada kami dari Al Azhar bin Abdullah, Abu Amir Abdullah bin Yahya menceritakan kepada kami, dia berkata: Kami menunaikan haji bersama Mu'awiyah bin Abu Sufyan. Ketika kami tiba di Makkah, dia diberitahukan bahwa ada tukang cerita yang suka menuturkan cerita (mendongeng) kepada penduduk Makkah, yaitu maula-nya bani Farukh, maka Mu'awiyah mengirim utusan untuk menemuinya, kemudian dia bertanya, “Apakah kamu disuruh menuturkan cerita- cerita ini?” Orang tersebut menjawab, "Tidak." Dia bertanya lagi, “Lalu apa yang mendorongmu menuturkan cerita tanpa izin?” Orang i tersebut menjawab, "Untuk menumbuhkan ilmu yang telah diajarkan Allah kepada kami." Mu'awiyah lalu berkata, "Seandainya tujuanku datang ini untuk menemuimu, maka pasti aku musnahkan sekelompok orang dari golonganmu." Dia lalu berdiri dan menunaikan shalat Zhuhur di Makkah. Mu'awiyah lanjut berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya Ahli Kitab telah pecah menjadi 72 kelompok, dan umatku ini akan pecah menjadi 73 kelompok, semuanya masuk neraka kecuali satu, yaitu jamaah. Akan keluar pada umatku nanti suatu kaum yang memperturutkan hawa nafsunya seperti mengalirnya penyakit rabies pada penderitanya, yang tidak satu peluh atau persendian kecuali akan dimasukinya (oleh penyakit tersebut). Wahai bangsa Arab, demi Allah, jika kalian tidak melakukan apa yang dibawa Muhammad , maka untuk selain beliau kalian lebih patut untuk tidak melakukannya." Ini merupakan sanad-sanad yang biasa dijadikan hujjah untuk menilai shahih hadits ini. Hadits ini diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Al Ash dan Amr bin Auf Al Muzani dengan dua sanad, salah satunya ada yang menyendiri dalam periwayatannya, yaitu Abdurrahman bin Ziyad Al Afriqi, sementara yang lainnya Katsir bin Abdullah Al Muzani. Keduanya tidak bisa dijadikan hujjah. Hadits Abdullah bin Amr adalah: