HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Musnad Syafi'i

22. Pembahasan Tentang Perbedaan Malik dan Asy-Syafi'i Radliyallahu 'anhuma

مسند الشافعي

1095

مسند الشافعي ١٠٩٥: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ كَثِيرِ بْنِ أَفْلَحَ، عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ، مَوْلَى أَبِي قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ حُنَيْنٍ فَلَمَّا الْتَقَيْنَا كَانَتْ لِلْمُسْلِمِينَ جَوْلَةٌ، فَرَأَيْتُ رَجُلًا مِنَ الْمُشْرِكِينَ قَدْ عَلَا رَجُلًا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، قَالَ: فَاسْتَدَرْتُ لَهُ حَتَّى أَتَيْتُهُ مِنْ وَرَائِهِ فَضَرَبْتُهُ عَلَى حَبْلِ عَاتِقِهِ ضَرْبَةً فَأَقْبَلَ عَلَيَّ فَضَمَّنِي ضَمَّةً وَجَدْتُ مِنْهَا رِيحَ الْمَوْتِ، ثُمَّ أَدْرَكَهُ الْمَوْتُ فَأَرْسَلَنِي، فَلَحِقْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقُلْتُ لَهُ: مَا بَالُ النَّاسِ؟ قَالَ: أَمْرُ اللَّهِ، ثُمَّ إِنَّ النَّاسَ رَجَعُوا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ قَتَلَ قَتِيلًا لَهُ عَلَيْهِ بَيِّنَةٌ فَلَهُ سَلَبُهُ» . فَقُمْتُ فَقُلْتُ: مَنْ يَشْهَدُ لِي؟ ثُمَّ جَلَسْتُ، فَقَالَهَا الثَّانِيَةَ، فَقُمْتُ فَقُلْتُ: مَنْ يَشْهَدُ لِي؟ ثُمَّ جَلَسْتُ، فَقَالَهَا الثَّالِثَةَ، فَقُمْتُ فِي الثَّالِثَةِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا لَكَ يَا أَبَا قَتَادَةَ؟» فَاقْتَصَصْتُ عَلَيْهِ الْقِصَّةَ فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ: صَدَقَ يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَسَلَبُ ذَلِكَ الْقَتِيلِ عِنْدِي، فَأَرْضِهِ مِنْهُ، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: لَاهَا اللَّهِ إِذًا، لَا يَعْمِدُ إِلَى أَسَدٍ مِنْ أُسْدِ اللَّهِ تَعَالَى يُقَاتِلُ عَنِ اللَّهِ فَيُعْطِيَكَ سَلَبَهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صَدَقَ، فَأَعْطِهِ إِيَّاهُ» . قَالَ أَبُو قَتَادَةَ: فَأَعْطَانِيهِ، فَبِعْتُ الدِّرْعَ فَابْتَعْتُ بِهِ مَخْرَفًا فِي بَنِي سَلِمَةَ، فَإِنَّهُ لَأَوَّلُ مَالٍ تَأَثَّلْتُ فِي الْإِسْلَامِ قَالَ مَالِكٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: الْمَخْرَفُ: النَّخْلُ
Musnad Syafi'i 1095: Malik mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, dari Umar bin Katsir bin Aflah, dari Abu Muhammad maula Abu Qatadah Al Anshari, ia mengatakan: Kami berangkat bersama Rasulullah pada tahun perang Hunain. Ketika kami berhadapan dengan musuh, kaum muslim memperoleh kemenangan. Lalu aku melihat ada seorang lelaki dari pasukan kaum musyrik berada di atas tubuh seorang lelaki dari pasukan kaum muslim, maka aku beijalan memutar menuju kepadanya hingga sampai kepadanya dari arah belakang. Aku pukul dia pada urat lehernya dengan sekali pukul, lalu lelaki musyrik itu berbalik ke arahku dan memelukku dengan erat dan aku mencium bau kematian darinya; kemudian maut menjemputnya, maka barulah ia melepaskan diriku (dari pelukannya). Aku segera menyusul Umar bin Khaththab dan aku katakan kepadanya, "Bagaimanakah keadaan orang-orang (pasukan kita)?" Ia menjawab, "Menuruti perintah Allah." Ketika orang-orang (pasukan kaum muslim) kembali, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang telah membunuh musuh dengan tangannya sendiri dan mempunyai bukti, maka harta rampasannya untuk dia." Lalu aku berdiri dan berkata, "Siapakah yang mau menjadi saksiku?" Kemudian aku duduk. Untuk kedua kalinya aku berdiri, lalu berkata, "Siapakah yang mau menjadi saksiku?" Lalu aku duduk. Pada ketiga kalinya aku berdiri, lalu mengatakan hal itu, maka Rasulullah bertanya, "Mengapa kamu, hai Abu Qatadah?" Lalu aku menceritakan kejadian itu kepadanya, dan seorang lelaki di antara orang yang hadir berkata, "Dia benar, wahai Rasulullah, harta rampasan orang yang dibunuhnya itu berada padaku, maka tolonglah agar dia merelakannya buatku." Abu Bakar berkata, "Tidak, demi Allah. Andaikata demikian, niscaya dia tidak akan mau berperang menjadi seorang pemberani membela agama Allah, karena harta rampasannya nanti diberikan kepadamu. "Rasulullah bersabda, "Dia benar, berikanlah harta rampasan itu kepadanya." Abu Qatadah berkata, "Lalu lelaki itu memberikan harta rampasan tersebut kepadaku, kemudian aku menjual baju besinya, dan uangnya kubelikan sebuah kebun kurma di kalangan Bani Salimah. Sesungguhnya harta itu merupakan permulaan harta yang kuperoleh dalam masa Islam." Imam Malik mengatakan bahwa al mikhraf artinya kebun kurma. 343

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi