HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Bukhari

43. Perilaku Yang Terpuji

صحيح البخاري

/1963 Chapter: Tanda kenabian dalam Islam
علامات النبوة في الإسلام

3316

Grade Albani:Shahih
صحيح البخاري ٣٣١٦: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ أَبِيهِ حَدَّثَنَا أَبُو عُثْمَانَ أَنَّهُ حَدَّثَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ أَصْحَابَ الصُّفَّةِ كَانُوا أُنَاسًا فُقَرَاءَ وَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَرَّةً مَنْ كَانَ عِنْدَهُ طَعَامُ اثْنَيْنِ فَلْيَذْهَبْ بِثَالِثٍ وَمَنْ كَانَ عِنْدَهُ طَعَامُ أَرْبَعَةٍ فَلْيَذْهَبْ بِخَامِسٍ أَوْ سَادِسٍ أَوْ كَمَا قَالَ وَأَنَّ أَبَا بَكْرٍ جَاءَ بِثَلَاثَةٍ وَانْطَلَقَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَشَرَةٍ وَأَبُو بَكْرٍ ثَلَاثَةً قَالَ فَهُوَ أَنَا وَأَبِي وَأُمِّي وَلَا أَدْرِي هَلْ قَالَ امْرَأَتِي وَخَادِمِي بَيْنَ بَيْتِنَا وَبَيْنَ بَيْتِ أَبِي بَكْرٍ وَأَنَّ أَبَا بَكْرٍ تَعَشَّى عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ لَبِثَ حَتَّى صَلَّى الْعِشَاءَ ثُمَّ رَجَعَ فَلَبِثَ حَتَّى تَعَشَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ بَعْدَ مَا مَضَى مِنْ اللَّيْلِ مَا شَاءَ اللَّهُ قَالَتْ لَهُ امْرَأَتُهُ مَا حَبَسَكَ عَنْ أَضْيَافِكَ أَوْ ضَيْفِكَ قَالَ أَوَعَشَّيْتِهِمْ قَالَتْ أَبَوْا حَتَّى تَجِيءَ قَدْ عَرَضُوا عَلَيْهِمْ فَغَلَبُوهُمْ فَذَهَبْتُ فَاخْتَبَأْتُ فَقَالَ يَا غُنْثَرُ فَجَدَّعَ وَسَبَّ وَقَالَ كُلُوا وَقَالَ لَا أَطْعَمُهُ أَبَدًا قَالَ وَايْمُ اللَّهِ مَا كُنَّا نَأْخُذُ مِنْ اللُّقْمَةِ إِلَّا رَبَا مِنْ أَسْفَلِهَا أَكْثَرُ مِنْهَا حَتَّى شَبِعُوا وَصَارَتْ أَكْثَرَ مِمَّا كَانَتْ قَبْلُ فَنَظَرَ أَبُو بَكْرٍ فَإِذَا شَيْءٌ أَوْ أَكْثَرُ قَالَ لِامْرَأَتِهِ يَا أُخْتَ بَنِي فِرَاسٍ قَالَتْ لَا وَقُرَّةِ عَيْنِي لَهِيَ الْآنَ أَكْثَرُ مِمَّا قَبْلُ بِثَلَاثِ مَرَّاتٍ فَأَكَلَ مِنْهَا أَبُو بَكْرٍ وَقَالَ إِنَّمَا كَانَ الشَّيْطَانُ يَعْنِي يَمِينَهُ ثُمَّ أَكَلَ مِنْهَا لُقْمَةً ثُمَّ حَمَلَهَا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَصْبَحَتْ عِنْدَهُ وَكَانَ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمٍ عَهْدٌ فَمَضَى الْأَجَلُ فَتَفَرَّقْنَا اثْنَا عَشَرَ رَجُلًا مَعَ كُلِّ رَجُلٍ مِنْهُمْ أُنَاسٌ اللَّهُ أَعْلَمُ كَمْ مَعَ كُلِّ رَجُلٍ غَيْرَ أَنَّهُ بَعَثَ مَعَهُمْ قَالَ أَكَلُوا مِنْهَا أَجْمَعُونَ أَوْ كَمَا قَالَ وَغَيْرُهُ يَقُولُ فَعَرَفْنَا مِنْ الْعِرَافَةِ
Shahih Bukhari 3316: Telah bercerita kepada kami [Musa bin Isma'il] telah bercerita kepada kami [Mu'tamir] dari [bapaknya] telah bercerita kepada kami [Abu 'Utsman] bahwa Abdurrahman bin Abu Bakar radliyallahu 'anhuma bercerita kepadanya bahwa

Ashhabus Suffah adalah orang-orang faqir dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam suatu kali pernah bersabda: "Siapa yang memiliki makanan untuk dua orang hendaklah dia mengajak orang yang ketiga, dan siapa yang memiliki makanan untuk empat orang hendaklah dia mengajak orang yang kelima, atau keenam." atau sebagaimana beliau sabdakan. Abu Bakar pun datang dengan mengajak orang ketiga. Sementara itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengajak sepuluh orang dan Abu Bakar hanya dengan orang yang ketiga. Dia ('Abdurrahman) berkata: "Ketiga orang itu adalah aku, bapakku dan ibuku." --Perawi (Abu 'Utsman) berkata: "Aku tidak tahu apakah dia ('Abdurrahman) menyebutkan: "Istriku, dan pembantuku yang bekerja di rumahku dan rumah Abu Bakar."-- Lalu Abu Bakar menikmati makan malamnya di rumah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan tinggal disana beberapa saat hingga mendirikan shalat 'Isya'. Lantas ia kembali sampai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menuntaskan makan malamnya. Kemudian Abu Bakr pulang ke rumah setelah agak larut malam sebagaimana yang Allah kehendaki.

Istrinya berkata: "Apa yang menghalangimu dari tamu-tamumu?" atau "tamumu?" (dengan lafadz tunggal) (perawi ragu). Abu Bakar menjawab: "Apakah kamu telah menjamu mereka untuk makan malam?" Istrinya menjawab: "Mereka menolaknya sampai kamu datang." Keluarga Abu Bakar sudah berusaha menjamu mereka namun mereka tetap menolak, hingga mereka sendiri kewalahan untuk mempersilahkan. Lalu aku pergi dan bersembunyi. Maka Abu Bakar berkata: "Wahai Ghuntsar!" Abu Bakr mencaci dan mencelanya ('Abdurrahman) lalu berkata: "Makanlah!" Lalu Abu Bakar berkata lagi: "Aku tidak akan memberinya (Abdurrahman) makan selamanya." Dia berkata: "Demi Allah, tidaklah kami mengambil satu suap makanan kecuali makanan itu bertambah dari bawah dengan yang lebih banyak dari suapan tersebut hingga mereka kenyang dan makanan itu menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Abu Bakar memperhatikannya dan ternyata makanan itu memang bertambah banyak.

Lalu dia berkata kepada isrinya: "Wahai sadara Bani Firas (ada apa gerangan)?" Istrinya menjawab: "Tidak tahu. Sungguh kesejukan hatiku sekarang adalah bahwa makanan itu bertambah banyak tiga kali lipat dari sebelumnya." Maka Abu Bakr memakannya lalu berkata: "Sesungguhnya dari setan." (maksudnya sumpahnya untuk tidak memberi makan kepada Abdurrahman). Lalu dia kembali memakannya satu suap kemudian membawa mangkuk besar berisi makanan itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sehingga makanan itu ada di hadapan beliau. Diantara kami dan kaum itu (ashhabus suffah) ketika itu ada perjanjian (masalah kepulangannya) sehingga ketika waktu perjanjian telah berakhir, kami berpencar dengan diketuai dua belas orang laki-laki (kelompok), setiap satu orang dari mereka (membawa) sekian banyak anggota yang hanya Allah saja yang tahu jumlah orang yang menyertai pada setiap satu orangnya, selain sang ketua diutus bersama mereka. Dia berkata: "Mereka makan dari makanan (mangkuk yang dibawa Abu Bakr) itu semuanya." atau sebagaimana dia katakan. Dan orang lain berkata: "Lalu kami mengetahui bahwa Abu Bakar adalah orang yang bijak.

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi