HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sunan Daruquthni

3. Shalat

سنن الدارقطني

/123 Chapter: Sifat Lupa di dalam Shalat dan Hukum-Hukumnya, Serta Perbedaan Riwayat-Riwayat Seputar itu, dan Bahwa Shalat Tidak Terputus Karena Lewatnya Sesuatu di Depannya
بَابُ صِفَةِ السَّهْوِ فِي الصَّلَاةِ وَأَحْكَامِهِ وَاخْتِلَافِ الرِّوَايَاتِ فِي ذَلِكَ وَأَنَّهُ لَا يَقْطَعُ الصَّلَاةَ شَيْءٌ يَمُرُّ بَيْنَ يَدَيْهِ

1382

Grade Albani:Lihat ketarangan yang lalu.
سنن الدارقطني ١٣٨٢: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , ثنا أَحْمَدُ بْنُ مَنْصُورٍ , ثنا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ , وَأَبُو النَّضْرِ , قَالَا: حَدَّثَنَا الْمَاجِشُونُ عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي سَلَمَةَ , ثنا زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ , عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ , عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ وَهُوَ يُصَلِّي فِي الثَّلَاثِ وَالْأَرْبَعِ فَلْيُصَلِّ رَكْعَةً حَتَّى يَكُونَ الشَّكُّ فِي الزِّيَادَةِ , ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيِ السَّهْوِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ , فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعَتَا لَهُ صَلَاتَهُ , وَإِنْ كَانَ أَتَمَّهَا فَهُمَا تُرْغِمَانِ أَنْفَ الشَّيْطَانِ». زَادَ هَذَا فِي حَدِيثِهِ: «قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ» , وَتَابَعَهُ سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ مِنْ رِوَايَةِ مُوسَى بْنِ دَاوُدَ عَنْهُ
Sunan Daruquthni 1382: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Ahmad bin Manshur menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun dan Abu An-Nadhr menceritakan kepada kami, keduanya mengatakan: Al Majisyun Abdul Aziz bin Abu Salamah menceritakan kepada kami, Zaid bin Aslam menceritakan kepada kami, dari' Atha' bin Yasar, dari Abu Sa'id Al Khudri, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Apabila seseorang di antara kalian ragu, apakah ia sudah shalat tiga (raka‘at) atau empat (raka‘at), maka hendaklah ia shalat (lagi) satu raka‘at hingga ragu itu dalam kelebihan, kemudian sujud sahwi dua kali sebelum salam. Bila ternyata ia shalat lima (raka'at) maka (kedua sujud) itu menggenapkan shalat itu baginya, dan bila ternyata ia memang menyempurnakannya (yakni empat raka‘at) maka kedua (sujud itu) menjengkelkan (merendahkan) syetan." Ia menambahkan di dalam haditsnya: 'sebelum salam'. Sulaiman bin Bilal menguatkannya dari riwayat Musa bin Daud, darinya.

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi