HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sunan Daruquthni

5. Witir

سنن الدارقطني

/175 Chapter: Cara Shalat Orang Sakit dan Mimisan serta Bagaimana Jika Ingin Mundur (Keluar dari Shalat)
بَابُ صَلَاةِ الْمَرِيضِ وَمَنْ رَعَفَ فِي صَلَاتِهِ كَيْفَ يَسْتَخْلِفُ

1690

Grade Albani:Sanadnya dha'if sekali. HR. Al Baihaqi (2/307), dari jalur periwayatan penyusun kitab tersebut. Menurut saya, Al Husain bin Yazid jujur kadang memiliki kesalahan, At-Taqrib (1/177), sedangkan Al Hasan bin Al Husain Al Urani matruk.
سنن الدارقطني ١٦٩٠: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ بُطْحَا , ثنا الْحُسَيْنُ بْنُ زَيْدِ بْنِ الْحَكَمِ الْجَبْرِيُّ , ثنا حَسَنُ بْنُ حُسَيْنٍ الْعُرَنِيُّ , حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ زَيْدٍ , عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ عَلِيِّ بْنِ حُسَيْنٍ , عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ عَلِيٍّ , عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «يُصَلِّي الْمَرِيضُ قَائِمًا إِنِ اسْتَطَاعَ , فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ صَلَّى قَاعِدًا , فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يَسْجُدَ أَوْمَأَ وَجَعَلَ سُجُودَهُ أَخْفَضَ مِنْ رُكُوعِهِ , فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يُصَلِّيَ قَاعِدًا صَلَّى عَلَى جَنْبِهِ الْأَيْمَنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةَ , فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى جَنْبِهِ الْأَيْمَنِ صَلَّى مُسْتَلْقِيًا وَرِجْلَاهُ مِمَّا يَلِي الْقِبْلَةَ»
Sunan Daruquthni 1690: Ibrahim bin Muhammad bin Ali bin Bathha menceritakan kepada kami. Al Husain bin Yazid bin Al Hakam Al Jibri menceritakan kepada kami, Hasan bin Husain Al Urani menceritakan kepada kami. Husain bin Zaid menceritakan kepada kami. dari Ja'far bin Muhammad, dari bapaknya. dari Ali bin Husain. dari Al Husain bin Ali. dari Ali bin Abi Thalib. dari Nabi SAW. beliau bersabda. "Orang yang sedang sakit hendaklah shalat dengan herdiri jika mampu. Jika tidak mampu, hendaklah dia shalat dengan duduk. Jika tidak mampu bersujud, maka dengan memberi isyarat dan menjadikan sujudnya lebih rendah dari ruku'nya. Jika tidak mampu untuk shalat dengan duduk. maka hendaklah dia shalat dengan miring ke kanan dengan menghadap kiblat. Jika tidak mampu shalat dengan miring ke kanan, maka hendaklah dia shalat dengan terlentang dan kedua kakinya berada di dekat kiblat."

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi