سنن الدارقطني ٢٩٤٩: ثنا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ إِشْكَابَ , وَأَبُو الْأَزْهَرِ , قَالَ: نا رَوْحٌ , نا سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ , عَنْ عَامِرٍ الْأَحْوَلِ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا يَرْجِعُ فِي هِبَتِهِ إِلَّا الْوَالِدُ مِنْ وَلَدِهِ , وَالْعَائِدُ فِي هِبَتِهِ كَالْكَلْبِ يَعُودُ فِي قَيْئِهِ». تَابَعَهُ إِبْرَاهِيمُ بْنُ طَهْمَانَ , وَعَبْدُ الْوَارِثِ , عَنْ عَامِرٍ الْأَحْوَلِ , وَرَوَاهُ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ , وَالْحَجَّاجُ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْعَائِدِ فِي هِبَتِهِ دُونَ ذِكْرِ الْوَالِدِ يَرْجِعُ فِي هِبَتِهِ. وَرَوَاهُ الْحَسَنُ بْنُ مُسْلِمٍ , عَنْ طَاوُسٍ مُرْسَلًا , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْوَالِدُ يَرْجِعُ فِي هِبَتِهِ
Sunan Daruquthni 2949: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Isykab dan Abu Azhar menceritakan kepada kami, mereka berkata: Rauh menceritakan kepada kami, Sa'id bin Abu Arubah menceritakan kepada kami dari Amir Al Ahwal, dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi SAW, beliau berkata, "Tidak boleh menarik kembali sebuah pemberian kecuali pemberian seorang ayah kepada anaknya. Orang yang menarik kembali pemberiannya seperti anjing yang menelan kembali muntahnya." Ibrahim bin Thahman dan Abdul Warits meriwayatkannya sebagai mutaba‘ah dari Amir Al Ahwal. Sedangkan Usamah bin Zaid dan Al Hajjaj juga meriwayatkannya dari Amr bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi SAW, tentang orang yang menarik kembali pemberiannya, tanpa menyebutkan orang tua yang menarik kembali pemberiannya. Al Hasan bin Muslim juga meriwayatkannya dari Thawus secara mursal, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Orang tua yang menarik kembali pemberiannya."