سنن الدارقطني ٢٩٤٨: ثنا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى , نا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ , نا حُسَيْنٌ الْمُعَلِّمُ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ طَاوُسٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , وَابْنِ عَبَّاسٍ رَفَعَاهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهَبَ هِبَةً ثُمَّ يَرْجِعُ فِيهَا إِلَّا فِيمَا يُعْطِي الْوَالِدُ وَلَدَهُ , وَمَثَلُ الَّذِي يَرْجِعُ فِي هِبَتِهِ» أَوْ قَالَ: «فِي عَطِيَّتِهِ كَمَثَلِ الْكَلْبِ يَقِيءُ ثُمَّ يَعُودُ فِي قَيْئِهِ». حُسَيْنٌ الْمُعَلِّمُ مِنَ الثِّقَاتِ. تَابَعَهُ إِسْحَاقُ الْأَزْرَقُ , وَعَلِيُّ بْنُ عَاصِمٍ , عَنْ حُسَيْنٍ , وَرَوَاهُ عَامِرٌ الْأَحْوَلُ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ
Sunan Daruquthni 2948: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Husain Al Mu'allim menceritakan kepada kami dari Amr bin Syu'aib, dari Thawus, dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas RA, keduanya meriwayatkan secara marfu' kepada Nabi SAW, beliau bersabda, "Tidak halal bagi seorang muslim memberikan sesuatu kemudian ia mengambilnya kembali, kecuali apa yang diberikan seorang bapak kepada anaknya. Perumpamaan orang yang mengambil kembali pemberiannya seperti seekor anjing yang muntah, kemudian ia menjilat kembali muntahnya tersebut." Husain Al Mu'allim merupakan salah seorang perawi tsiqah. Ishaq Al Azraq dan Ali bin Ashim meriwayatkan darinya sebagai mutaba‘ah, dari Husain. Sedangkan Amir Al Ahwal meriwayatkannya dari Amr bin Syu'aib, dari Ayahnya, dari kakeknya.