سنن الدارقطني ٣١٥٨: نا أَبُو حَامِدٍ مُحَمَّدُ بْنُ هَارُونَ الْحَضْرَمِيُّ , نا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ , نا بِشْرُ بْنُ الْمُفَضَّلِ , نا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ , عَنْ بَشِيرِ بْنِ يَسَارٍ , عَنْ سَهْلِ بْنِ أَبِي حَثْمَةَ , وَمُحَيِّصَةَ بْنِ مَسْعُودٍ، أَنَّهُمَا أَتَيَا خَيْبَرَ وَهِيَ يَوْمَئِذٍ صُلْحٌ , فَتَفَرَّقَا لِحَوَائِجِهِمَا , فَأَتَى مُحَيِّصَةُ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَهْلٍ وَهُوَ يَتَشَحَّطُ فِي دَمِهِ قَتِيلًا فَدَفَنَهُ ثُمَّ قَدِمَ الْمَدِينَةَ , وَانْطَلَقَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ سَهْلٍ وَحُوَيِّصَةُ وَمُحَيِّصَةُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَذَهَبَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ يَتَكَلَّمُ وَهُوَ أَحْدَثُ الْقَوْمِ سِنًّا , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «كَبِّرِ الْكُبْرَ» فَسَكَتَ فَتَكَلَّمَا , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَتَحْلِفُونَ خَمْسِينَ مِنْكُمْ فَتَسْتَحِقُّوا دَمَ صَاحِبِكُمْ؟» , قَالُوا: «يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ نَحْلِفُ وَلَمْ نَشْهَدْ وَلَمْ نَرَ؟» , قَالَ: «أَتُبَرِّئُكُمْ يَهُودُ بِخَمْسِينَ؟» , قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ نَأْخُذُ أَيْمَانَ قَوْمٍ كَفَرُوا , فَعَقَلَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ عِنْدِهِ
Sunan Daruquthni 3158: Abu Hamid bin Muhammad bin Harun Al Hadhrami menceritakan kepada kami, Amr bin Ali menceritakan kepada kami, Bisyr bin Al Mufadhdhal menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami dari Basyir bin Yasar, dari Sahl bin Abu Khaitsamah dan Muhayyishah bin Mas'ud bahwa mereka pernah datang ke Khaibar pada waktu ada perjanjian damai di sana. Mereka kemudian berpisah (di jalan) karena ada satu keperluan. Muhayyishah datang di kehadapan Abdullah dalam keadaan bersimbah darah dalam kondisi mati terbunuh. Abdullah lalu menguburkannya, lantas datang ke Madinah. Yang berangkat (ke Madinah) menemui Rasulullah SAW adalah Abdurrahman bin Sahl, Huwayyishah, dan Muhayyishah. Abdurrahman kemudian maju bicara padahal ia adalah yang paling muda di antara mereka. Melihat itu, Rasulullah pun bersabda, "Dahulukan yang lebih tua." Abdurrahman pun diam dan Huwayyishah dan Muhayyishah pun maju berbicara. Rasulullah berkata, "Apakah kalian mau mengadakan sumpah sebanyak lima puluh orang di antara kalian, dan kalian pun bisa meminta tebusan darah saudara kalian?" Mereka menjawab, "Ya Rasulullah, bagaimana mungkin kami bisa bersumpah untuk sesuatu yang tidak kami lihat?!" Beliau berkata, "Apa kalian rela orang-orang Yahudi itu bebas dengan lima puluh sumpah mereka?" Mereka menjawab, "Ya Rasulullah, bagaimana mungkin kami percaya sumpah orang kafir." Akhirnya beliau yang membayarkan denda untuk mereka dari uang beliau sendiri.