سنن الدارقطني ٣٤٣٠: نا الْقَاضِي أَحْمَدُ بْنُ كَامِلٍ , نا أَحْمَدُ بْنُ عُبَيدِ اللَّهِ الْنُرْسِيُّ , نا أَبُو نُعَيْمٍ النَّخَعِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْعَرْزَمِيُّ , عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ جَدِّهِ , قَالَ: كَانَ صَفْوَانُ بْنُ أُمَيَّةَ بْنِ خَلَفٍ نَائِمًا فِي الْمَسْجِدِ , ثِيَابُهُ تَحْتَ رَأْسِهِ , فَجَاءَ سَارِقٌ فَأَخَذَهَا , فَأُتِيَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَقَرَّ السَّارِقُ , فَأَمَرَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُقْطَعَ , فَقَالَ صَفْوَانُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُقْطَعُ رَجُلٌ مِنَ الْعَرَبِ فِي ثَوْبِي؟ , فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَفَلَا كَانَ هَذَا قَبْلَ أَنْ تَجِيءَ بِهِ» , ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اشْفَعُوا مَا لَمْ يَتَّصِلْ إِلَى [ص:283] الْوَالِي , فَإِذَا أُوصِلَ إِلَى الْوَالِي فَعَفَا فَلَا عَفَا اللَّهُ عَنْهُ» , ثُمَّ أَمَرَ بِقَطْعِهِ مِنَ الْمِفْصَلِ
Sunan Daruquthni 3430: Al Qadhi Ahmad bin Kamil menceritakan kepada kami, Ahmad bin Ubaidillah An-Nursi menceritakan kepada kami, Abu Nu'aim An-Nakha'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ubaidullah Al Arzami menceritakan kepada kami dari Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata, "Shafwan bin Umayyah bin Khalaf pernah tidur di masjid. Ketika itu ia menjadikan pakaiannya sebagai bantal, lalu ada pencuri yang mengambilnya. Pencuri itu kemudian dibawa kepada Nabi SAW dan beliau menyuruh agar tangannya dipotong. Shafwan lantas berkata, "Ya Rasulullah, apakah pantas dipotong tangan seorang Arab gara-gara mencuri pakaianku?" Beliau bersabda, "Kenapa tidak engkau maafkan sebelum ia dibawa kepadaku?" Setelah itu beliau bersabda, "Silahkan memaafkan (orang yang bersalah kepada kalian) sebelum perkaranya sampai kepada pihak yang berwenang, karena bila sudah sampai maka tidak bisa lagi dimaafkan." Beliau kemudian memerintahkan agar tangan pencuri tersebut dipotong sampai ke pergelangannya.