سنن الدارقطني ٣٥٣٧: نا عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ الدَّقَّاقُ , نا أَبُو سَعِيدٍ الْهَرَوِيُّ يَحْيَى بْنُ مَنْصُورٍ , نا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ , نا ابْنُ الْمُبَارَكِ , عَنْ مَعْمَرٍ , حَدَّثَنِي صَالِحُ بْنُ كَيْسَانَ , عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرٍ , عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: «لَيْسَ لِلْوَلِيِّ مَعَ الثَّيِّبِ أَمْرٌ , وَالْيَتِيمَةُ تُسْتَأْمَرُ وَصَمْتُهَا رِضَاهَا». كَذَا رَوَاهُ مَعْمَرٌ , عَنْ صَالِحٍ وَالَّذِي قَبْلَهُ أَصَحُّ فِي الْإِسْنَادِ وَالْمَتْنِ , لِأَنَّ صَالِحًا لَمْ يَسْمَعْهُ مِنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرٍ وَإِنَّمَا سَمِعَهُ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ عَنْهُ , اتَّفَقَ عَلَى ذَلِكَ ابْنُ إِسْحَاقَ وَسَعِيدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ صَالِحٍ , سَمِعْتُ النَّيْسَابُورِيَّ , يَقُولُ: الَّذِي عِنْدِي أَنَّ مَعْمَرًا أَخْطَأَ فِيهِ
Sunan Daruquthni 3537: Utsman bin Ahmad Ad-Daqqaq menceritakan kepada kami, Abu Sa'id Al Harawi, Yahya bin Manshur menceritakan kepada kami, Suwaid bin Nashar menceritakan kepada kami, Ibnu Al Mubarak menceritakan kepada kami dari Ma'mar, Shalih bin Kaisan menceritakan kepadaku, dari Nafi' bin Jubair, dari Ibnu Abbas bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidak ada kewenangan bagi wali bila berhadapan dengan janda, sedangkan gadis yatim dimintai perintahnya, dan diamnya berarti menerima." Demikian riwayat Ma'mar dari Shalih, namun riwayat sebelumnya lebih shahih dari segi sanad dan matan, karena Shalih tidak pernah mendengar langsung dari Nafi' bin Jubair. Ia biasanya mendengar dari Abdullah bin Al Fadhl dari Nafi'. Ibnu Ishaq dan Sa'id bin Salamah sepakat akan hal itu, dari Shalih. Aku mendengar An-Naisaburi berkata, "Yang aku tahu Ma'mar salah dalam hal ini."