HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sunan Daruquthni

1. Thaharah (Bersuci)

سنن الدارقطني

/1 Chapter: Hukum Air yang Terkena Najis
بَابُ حُكْمِ الْمَاءِ إِذَا لَاقَتْهُ النَّجَاسَةُ

41

Grade Albani:*Isnadnya lemah. HR. Al Baihaqi (1/263); Al Uqaili (3/473). Di dalam sanadnya terdapat Lahi'ah, ia lemah, ia seorang syaikh yang shalih, namun kadang men-tadlis (melakukan penipuan ringan) dari para perawi lemah sebelum kitab-kitabnya terbakar, kemudian kitab-kitabnya terbakar pada tahun 170, yaitu empat tahun sebelum ia meninggal. Para sahabat kami mengatakan, "Sesungguhnya mendengarnya orang yang mendengar darinya sebelum terbakarnya kitab-kitabnya adalah seperti para Abdullah, jadi mendengarnya mereka itu shahih. adapun yang mendengar darinya setelah terbakarnya kitab- kitabnya, maka pendengarannya itu tidak dianggap." Al Majruhin karya Ibnu Hibban (2/11). Saya katakan: Termasuk para Abdullah juga adalah mereka yang mendengar darinya sebelum terbakarnya kitab-kitabnya, seperti Abdurrahman bin Mahdi dan yang lainnya. Riwayat ini dikeluarkan juga oleh Ath-Thabari di dalam AtTahdzib (2/724) dari jalur Ibnu Lahi'ah, dari Yazid, dari Amr bin Huraits, dari Abu Hurairah secara mauquf. **Disebutkan oleh Al Bukhari di dalam kitab Tarikh-nya (2/1712); HR. Ath-Thabari di dalam At-Tahdzib dari jalur Abdullah bin Al Mubarak, dari Sa'id Ibnu Abi Ayyub, dari Basyir bin Abu Amr Al Khaulani, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dari Abu Hurairah, ia mengatakan, "Jika (kadar) air (mencapai) empal puluh cidukan, maka tidak dirusakkan oleh sesuatu pun." (2/724).
سنن الدارقطني ٤١: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ , نا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْحَاقَ الْحَرْبِيُّ , نا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ , نا بِشْرُ بْنُ السَّرِيِّ , عَنِ ابْنِ لَهِيعَةَ , عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ , عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ سِنَانٍ , عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي هُرَيْرَةَ , عَنْ أَبِيهِ , رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: «إِذَا كَانَ الْمَاءُ قَدْرَ أَرْبَعِينَ قُلَّةً لَمْ يَحْمِلْ خَبَثًا» . كَذَا قَالَ وَخَالَفَهُ غَيْرُ وَاحِدٍ رَوَوْهُ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , فَقَالُوا: أَرْبَعِينَ غَرْبًا , وَمِنْهُمْ مَنْ قَالَ: أَرْبَعِينَ دَلْوًا , سُلَيْمَانُ بْنُ سِنَانٍ , سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ , وَأَبَا هُرَيْرَةَ , كَذَا ذَكَرَهُ الْبُخَارِيُّ
Sunan Daruquthni 41: Ahmad bin Muhammad bin Ziyad menceritakan kepada kami, Ibrahim bin Ishaq Al Harbi mengabarkan kepada kami, Harun bin Ma'ruf mengabarkan kepada kami, Bisyr bin As-Sari mengabarkan kepada kami dari Ibnu Lahi'ah, dari Yazid bin Abu Habib, dari Sulaiman bin Sinan, dari Abdurrahman bin Abu Hurairah, dari ayahnya RA-, ia mengatakan,



"Jika airnya sekitar empat puluh qullah, maka tidak mengandung kotoran."*



Demikianlah yang dikatakannya, namun riwayat ini diselisihi oleh lebih dari satu orang, yang mana mereka meriwayatkannya dari Abu Hurairah dengan redaksi: "empat puluh gayung." Di antara mereka ada juga yang mengatakan, "empat puluh ember". Sulaiman bin Sinan mendengar Ibnu Abbas dan Abu Hurairah. Demikian yang disebutkan oleh Al Bukhari.**

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi