Grade Albani:Isnadnya shahih: HR. At-Tirmidzi (86); Abu Daud (179); Ibnu Majah (502); Ahmad (6/210); Ibnu Al Jauzi di dalam At-Tahqiq (1/172); Ath-Thabari di dalam kitab Tafsirnya (5/67) dari berbagai jalur dari Waki'. AtTirmidzi mengatakan, "Aku mendengar Muhammad bin Isma'il -yakni Al Bukhari-menilai lemahnya hadits ini, dan ia mengatakan, 'Habib bin Abu Tsabit tidak mendengar dari Urwah'."; Dikeluarkan juga oleh Al Baihaqi (1/126) dan ia melemahkannya, ia mengatakan, "Ini kembali kepada Urwah Al Mazni, ia tidak diketahui kredibilitasnya." Saya katakan: Dia adalah Urwah Ibnu Az-Zubair, sebagaimana dinyatakan pada riwayat Ibnu Majah, sedangkan pada riwayat Abu Daud disebutkan dengan nama "Urwah Al Mazni". Namun perawinya, yaitu Abdurrahman bin Maghra", ia jujur tapi diperbincangkan mengenai haditsnya dari Al A'masy ini, At-Taqrib (1/499), dan para perawi darinya tidak dikenal sebagaimana disebutkan (pada no. 180): "Al A'masy menyampaikan kepada kami, para sahabat kami mengabarkan kepada kami, dari Urwah Al Mazni ... dst." Dengan demikian Abu Daud tidak menyandarkannya, namun Uqbah mengatakan, "Hamzah meriwayatkan hadits shahih dari Habib dari Urwah bin Az-Zubair dari Aisyah." Ini menunjukkan bahwa Abu Daud tidak seruju dengan apa yang dikatakan oleh Ats-Tsauri, dan ia memunculkan ini karena valid, sedangkan Ats-Tsauri tidak. Lihat Nashb Ar-Rayah (1/72). Saya katakan: Habib bin Abu Tsabit adalah seorang yang tsiqah dan ahli fiqih yang mulia, ia meriwayatkan secara mursal dan mentadlis, At-Taqrib (1087) dan At-Tahdzib (2/179): Ia meriwayatkan dari Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Zaid bin Arqam dan Iain-lain dari para pembesar sahabat. Karena itu, kemungkinan mendengarnya dari Urwah sangat kuat. Imam Az-Zaila'i di dalam Nashb Ar-Rayah (1.72) mengatakan, "Abu Umar bin Abdil Barr cenderung menganggap hadits ini shahih, ia mengatakan, 'Orang-orang Kufah menshahihkannya, mereka menilainya valid karena riwayat orang-orang tsiqah dari para imam hadits, sementara perjumpaan Habib dengan Urwah pun tidak diingkari karena juga meriwayatkan dari yang lebih besar daripada Urwah dan yang lebih dulu meninggal daripada Urwah.' Ia juga mengatakan di bagian lain, "Tidak diragukan lagi, bahwa ia pernah berjumpa dengan Urwah'." Lain dari itu, Habib tidak meriwayatkannya sendirian dari Urwah, akan tetapi dimutaba‘ah oleh riwayat lainnya sebagaimana yang akan dikemukakan.