سنن الدارقطني ٥٠٨: حَدَّثَنَا الْقَاضِي الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , وَأَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ الْقَطَّانُ , قَالَا: نا عَبْدُ الْكَرِيمِ بْنُ الْهَيْثَمِ , نا حَجَّاجُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْمِصْرِيُّ , نا الْفَرَجُ بْنُ فَضَالَةَ , عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ , عَنْ عَمْرَةَ , عَنْ عَائِشَةَ , قَالَتْ: فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ مِنْ فِرَاشِي , فَقُلْتُ: قَامَ إِلَى جَارِيَتِهِ مَارِيَةَ , فَقُمْتُ أَتَجَسَّسُ الْجُدُرَ وَلَيْسَ لَنَا كَمَصَابِيحِكُمْ هَذِهِ فَإِذَا هُوَ سَاجِدٌ , فَوَضَعْتُ يَدَيْ عَلَى صَدْرِ قَدَمَيْهِ وَهُوَ يَقُولُ فِي سُجُودِهِ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِعَفْوِكَ مِنْ عِقَابِكَ , وَأَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ , وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ , لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ». الْفَرَجُ بْنُ فَضَالَةَ ضَعِيفٌ. خَالَفَهُ يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ , وَوُهَيْبٌ وَغَيْرُهُمَا , رَوَوْهُ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ , عَنْ عَائِشَةَ مُرْسَلًا
Sunan Daruquthni 508: Al Qadhi Al Husain bin Isma'il dan Ahmad bin Muhammad bin Ziyad Al Qaththan menceritakan kepada kami, keduanya mengatakan: Abdul Karim bin Al Haitsam mengabarkan kepada kami, Hajjaj bin Ibrahim Al Mishri mengabarkan kepada kami, Al Faraj bin Fadhalah mengabarkan kepada kami, dari Yahya bin Sa'id, dari Amrah, dari Aisyah, ia menuturkan, "Pada suatu malam aku merasa kehilangan Rasulullah SAW dari tempat tidurku, lalu aku bergumam, 'Beliau mendatangi budak perempuannya mariyah.' Lalu aku berdiri meraba-raba dinding. Saat itu kami tidak memiliki sejenis lampu-lampu kalian (sekarang) ini. Ternyata beliau sedang sujud, lalu aku meletakkan tanganku di telapak kaki beliau, saat itu dalam sujudnya beliau membaca, 'Allaahumma inni a'uudzu bi 'afwika min 'iqaabika, wa a'uudzu bi ridhaaka min sakhatika, wa a'uudzu bika minka, laa uhshii tsanaan 'alaika, anta kamaa atsnaiTa‟alaa nafsika [Ya Allah, sungguh aku berlindung dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu, aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu, dan aku berlindung kepadaMu dari (siksa)-Mu, aku tidak membatasi pujian kepada-Mu. Engkau adalah sebagaimana pujian-Mu kepada diri-Mu]" Al Faraj bin Fadhalah lemah. Yazid bin Harun, Wuhaib dan yang lainnya menyelisihinya, mereka meriwayatkannya dari Yahya bin Sa'id, dari Muhammad bin Ibrahim, dari Aisyah, secara mursal.