سنن الدارقطني ٦١١: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الشَّافِعِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرِ بْنِ مَطَرٍ , نا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ الْجَرْجَرَائيُّ , نا الْوَلِيدُ , ثنا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ , عَنِ الزُّهْرِيِّ , قَالَ: «لَا وُضُوءَ فِي الْقَهْقَهَةِ وَالضَّحِكِ». فَلَوْ كَانَ مَا رَوَاهُ الزُّهْرِيُّ , عَنِ الْحَسَنِ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَحِيحًا عَنِ الزُّهْرِيِّ , لَمَا أَفْتَى بِخِلَافِهِ وَضِدِّهِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ. وَكَذَلِكَ رَوَاهُ هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ , عَنِ الْحَسَنِ مُرْسَلًا , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , وَقَدْ كَتَبْنَاهُ قَبْلَ هَذَا وَرَوَى هَذَا الْحَدِيثَ أَبُو حَنِيفَةَ , عَنْ مَنْصُورِ بْنِ زَاذَانَ , عَنِ الْحَسَنِ , عَنْ مَعْبَدٍ الْجُهَنِيِّ مُرْسَلًا , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , وَوَهِمَ فِيهِ أَبُو حَنِيفَةَ عَلَى مَنْصُورٍ وَإِنَّمَا رَوَاهُ مَنْصُورُ بْنُ زَاذَانَ , عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ , عَنْ مَعْبَدٍ , وَمَعْبَدٌ هَذَا لَا صُحْبَةَ لَهُ , وَيُقَالُ: إِنَّهُ أَوَّلُ مَنْ تَكَلَّمَ فِي الْقَدَرِ مِنَ التَّابِعِينَ , حَدَّثَ بِهِ عَنْ مَنْصُورٍ , عَنِ ابْنِ سِيرِينَ: غَيْلَانُ بْنُ جَامِعٍ , وَهُشَيْمُ بْنُ بَشِيرٍ , وَهُمَا أَحْفَظُ مِنْ أَبِي حَنِيفَةَ لِلْإِسْنَادِ
Sunan Daruquthni 611: Abu Bakar Asy-Syafi'i menceritakan kepada kami, Muhammad bin Bisyr bin Mathar mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Ash-Shabbah Al Jarjara'i mengabarkan kepada kami, Al Walid mengabarkan kepada kami, Syu'aib bin Abu Hamzah menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, ia mengatakan, "Tidak mengharuskan wudhu karena tersenyum dan tertawa."' Seandainya apa yang diriwayatkan oleh Az-Zuhri dari Al Hasan dari Nabi SAW ini shahih menurut Az-Zuhri, tentu ia tidak akan memfatwakan yang bertentangan dengannya dan yang sebaliknya, wallahu a'lam. Demikian juga yang diriwayatkan oleh Hisyam bin Hassan, dari Al Hasan secara mursal dari Nabi SAW. Kami telah mencantumkannya sebelumnya, hadits ini diriwayatkan oleh Abu Hanifah dari Manshur bin Zadzan, dari Al Hasan, dari Ma'bad Al Juhani secara mursal dari Nabi SAW, yang mana Abu Hanifah memperkirakan di dalamnya terhadap Manshur, padahal sebenarnya Manshur bin Zadzan meriwayatkannya dari Muhammad bin Sirin, dari Ma'bad, dan Ma'bad bukanlah sahabat, namun ia orang yang pertama kali berbicara tentang takdir dari kalangan tabi'in, Ia menceritakannya dari Manshur, dari Ibnu Sirin Ghailan bin Jami' dan Husyaim bin Bashir, keduanya lebih menjaga isnad daripada Abu Hanifah.