سنن الدارقطني ٨٣٠: حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا أَبُو الْأَشْعَثِ أَحْمَدُ بْنُ الْمِقْدَامِ ح وَحَدَّثَنَا أَبُو ذَرٍّ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ , حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ عَنْبَسَةَ , قَالَا: نا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ الْبُرْسَانِيُّ , ثنا عُثْمَانُ بْنُ سَعْدٍ الْكَاتِبُ , أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ , أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ أَبِي حُبَيْشٍ , اسْتُحِيضَتْ فَلَبِثَتْ زَمَانًا لَا تُصَلِّي فَأَتَتْ أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لَهَا فَقَالَتْ: يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ قَدْ خَافَتْ أَنْ تَكُونَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ وَلَا تَكُونُ لَهَا فِي الْإِسْلَامِ حَظٌّ أَلْبَثُ زَمَانًا لَا أَقْدِرُ عَلَى صَلَاةٍ مِنَ الدَّمِ , فَقَالَتْ لَهَا: امْكُثِي حَتَّى يَدْخُلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَسْأَلِينَهُ عَمَّا سَأَلْتِنِي عَنْهُ , فَدَخَلَ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَذِهِ فَاطِمَةُ بِنْتُ أَبِي حُبَيْشٍ ذَكَرَتْ أَنَّهَا تُسْتَحَاضُ وَتَلْبَثُ الزَّمَانَ لَا تَقْدِرُ عَلَى الصَّلَاةِ وَتَخَافُ أَنْ تَكُونَ قَدْ كَفَرَتْ أَوْ لَيْسَ لَهَا عِنْدَ اللَّهِ فِي الْإِسْلَامِ حَظٌّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «قُولِي لِفَاطِمَةَ تُمْسِكُ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ عَنِ الصَّلَاةِ عَدَدَ قُرْئِهَا , فَإِذَا مَضَتْ تِلْكَ الْأَيَّامُ فَلْتَغْتَسِلْ غَسْلَةً وَاحِدَةً , تَسْتَدْخِلُ وَتُنَظِّفُ وَتَسْتَثْفِرُ , ثُمَّ الطَّهُورِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ وَتُصَلِّي فَإِنَّ الَّذِي أَصَابَهَا رَكْضَةٌ مِنَ الشَّيْطَانِ , أَوْ عِرْقٌ انْقَطَعَ أَوْ دَاءٌ عَرَضَ لَهَا». قَالَ عُثْمَانُ بْنُ سَعْدٍ: فَسَأَلْنَا هِشَامَ بْنَ عُرْوَةَ فَأَخْبَرَنِي بِنَحْوِهِ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ عَائِشَةَ. وَقَالَ أَبُو الْأَشْعَثِ فِي الْإِسْنَادِ: أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ أَنَّ خَالَتُهُ فَاطِمَةَ بِنْتَ أَبِي حُبَيْشٍ
Sunan Daruquthni 830: Al Qadhi Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Abu Al Asy'ats Ahmad bin Al Miqdam mengabarkan kepada kami {h} Abu Dzarr Ahmad bin Muhammad bin Abu Bakar menceritakan kepada kami, Hammad bin Al Hasan bin Ansabah menceritakan kepada kami, keduanya mengatakan: Muhammad bin Bakar Al Bursani mengabarkan kepada kami, Utsman bin Sa'd Al Katib menceritakan kepada kami, Ibnu Abi Mulaikah mengabarkan kepadaku: "Bahwa Fathimah binti Hubaisy mengalami istihadhah dan sudah beberapa lama ia tidak mengerjakan shalat, kemudian ia mendatangi Ummul Mukminin Aisyah RA dan menceritakan hal tersebut kepadanya, ia berkata, 'Wahai Ummul Mukminin, sungguh ini dikhawatirkan akan termasuk penghuni neraka dan tidak mempunyai bagian dalam Islam. Sudah beberapa waktu ini aku tidak dapat melaksanakan shalat karena pendarahan.' Aisyah berkata, 'Tunggulah sampai Rasulullah SAW datang, dan kau dapat tanyakan kepadanya tentang apa yang engkau tanyakan kepadaku itu.' Lalu beliau masuk, Aisyah pun berkata, 'Wahai Rasulullah, ini Fathimah binti Hubaisy, ia menceritakan bahwa ia mengalami istihadahah dan beberapa lama tidak dapat melaksanakan shalat. Ia takut bahwa itu telah menjadikannya kufur atau tidak mempunyai bagian dalam Islam di sisi Allah.' Rasulullah SAW bersabda, 'Katakan kepada Fathimah, hendaknya ia menahan diri tidak melaksanakan shalat setiap bulannya selama masa haidnya (saja), bila hari-hari (masa haid itu) telah berlalu, hendaklah ia mandi satu kali, membersihkan dan menyucikannya serta menyumbatnya , kemudian bersuci setiap kali hendak shalat, lalu melaksanakan shalat. Sesungguhnya yang menimpanya itu adalah gangguan syetan atau urat darah yang putus atau penyakit yang dideritanya.‘ Utsman bin Sa'd menuturkan, "Lalu aku tanyakan kepada Hisyam bin Urwah, ia pun memberitahuku semacam itu, dari ayahnya, dari Aisyah." Abu Al Asy'ats menyebutkan di dalam isnadnya, "Ibnu Abi Mulaikah mengabarkan kepadaku, bahwa bibinya adalah Fathimah binti Abi Hubaisy."