Shahih Ibnu Hibban 2248: Ibnu Khuzaimah dan Abu Khalifah mengabarkan kepada kami, keduanya berkata: Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, dia berkata: Yahya Al Qaththan menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Hajjaj Ash-Shawwaf menceritakan kepada kami dari Yahya bin Abu Katsir, dari Hilal bin Abu Maimunah, dari Atha bin Yasar, dari Mu'awiyah bin Al Hakam As-Sulami, dia berkata: Aku berkata, "Wahai Rasulullah, kami baru saja meninggalkan masa jahiliah, lalu Allah menganugerahkan Islam kepada kami, namun masih ada orang-orang di antara kami yang pesimis." Beliau lalu bersabda, "Itu adalah sesuatu yang mereka dapatkan dalam hati mereka, dan tidak akan membahayakan mereka." Aku bertanya lagi, "Ada sebagian orang dari kami yang masih mendatangi dukun." Beliau bersabda, "Jangan mendatangi dukun" Aku bertanya lagi, "Ada pula sebagian dari kami yang mengaku mengetahui hal gaib." Beliau bersabda, "Seorang nabi diantara para nabi mengetahui hal gaib, maka siapa yang mengetahui hal gaib sesuai dengan dengan nabi itu, maka dia benar." Ketika aku sedang shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba ada seseorang yang bersin, maka aku mengucapkan, "YARHAMUKALLAAH" (semoga Allah merahmatimu). Orang-orang pun menatapku tajam, sehingga aku berkata, "Ada apa! Kenapa kalian menatapku?!" Mereka lalu menepuk paha-paha mereka dengan tangan mereka. Ketika aku melihat mereka menyuruhku untuk diam,57 aku pun diam. Setelah Rasulullah selesai dari shalatnya, beliau memanggilku. Demi ayah dan ibuku, aku tak pernah melihat seorang guru sebelum dan sesudahnya yang lebih baik cara mengajarnya dibanding beliau. Demi Allah, beliau tidak memukul atau membentakku atau mengecamku, tetapi beliau bersabda, "Sesungguhnya shalat kita ini tidak boleh dicampuri dengan pembicaraan manusia, akan tetapi dalam shalat adalah takbir, tasbih, dan membaca Al Qur'an. "58 [101:2]