Shahih Ibnu Hibban 812: Muhammad bin Umar bin Yusuf mengabarkan kepada kami, dia berkata: Bisyr bin Khalid menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami, dari Syu’bah, dari Sulaiman, dia berkata: Aku mendengar Dzakwan menceritakan dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, “Allah SWT berfirman, '(Kondisi) hamba-Ku sesuai prasangkanya terhadap-Ku, dan Aku akan bersamanya jika dia berdoa kepada-Ku. Apabila dia mengingat-Ku di dalam hatinya, maka Aku akan mengingatnya di dalam hati-Ku. Dan apabila dia mengingat-Ku di hadapan satu kelompok, maka Aku akan mengingatnya di hadapan kelompok (makhluk) yang lebih baik dan lebih bagus dari mereka.’” 13 [(3:67)] Abu Hatim RA berkata: “Firman Allah Jalla wa ‘Alaa, 'Apabila dia mengingat-Ku di dalam hatinya, maka Aku akan mengingatnya di dalam hati-Ku',maksudnya: 'Apabila dia mengingat- Ku di dalam hatinya secara terus menerus berdasarkan pengetahuan yang telah Aku berikan kepadanya dan telah Aku jadikan dirinya pantas memiliki pengetahuan itu, maka Aku akan mengingatnya di dalam hati-Ku.' Yang dimaksud dengan ungkapan 'di dalam hati-Ku' adalah di kerajaan-Ku dengan diterimanya pengetahuan tersebut darinya disertai pengampunan terhadap dosa-dosanya yang telah lalu. Allah SWT berfirman, 'Dan apabila dia mengingat-Ku di hadapan satu kelompok, maksudnya: Apabila dia mengingat-Ku dengan menggunakan lisannya, sebagai pengakuan yang merupakan tanda pengetahuan tersebut, di hadapan sekelompok manusia dengan tujuan untuk memberitahukan tentang keislamannya, maka Aku akan mengingatnya (menyebut namanya) di hadapan kelompok yang lebih baik daripada mereka. Maksudnya, Aku akan menyebut namanya di hadapan para Nabi, para shiddiqiin, para dan orang-orang shalih di surga. Ini semua di karenakan perbuatan baik yang dia lakukan selama di dunia berupa keimanan yang membuat dia wajib mendapatkan kedudukan mulia di surga-Nya.”