Shahih Ibnu Hibban 946: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ishaq bin Ismail Ath-Thaliqani menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Numair dan Ya’la bin Ubaid menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Musa Al Juhni menceritakan kepada kami, dari Mush’ab bin Sa’id bin Abu Waqash, dari ayahnya, ia berkata: Seorang Arab Badui datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu ia berkata: Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, ajarkanlah kepadaku satu doa untukku baca. Beliau bersabda: “Ucapkanlah : Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, Allahu kabiiran, wa al hamdulillahi katsiiran, wa subhaanallaahi rabbil 'aalamiin, wa laa haula wa laa quwwata ilia billaahil ‘Aliyyil ‘Azhiimil ‘Aziizil Hakiim.” Orang itu bertanya: “Semua itu untuk Tuhanku, lalu mana untukku?” Beliau menjawab: “Ucapkanlah : Allahummaghfir lii, warhamnii, wahdinii, warzuqnii (Ya Allah ampunilah aku, kasihilah aku, tunjukilah aku, dan berilah rizki untukku)”140 [1:104] Abu Hatim RA berkata, “Semua doa yang terdapat di dalam hadits- hadits ini, seperti “Ya Allah tunjukkilah aku,” atau “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk,” dan lain-lainnya, adalah dimaksudkan untuk memohon ketetapan petunjuk dan bertambahnya petunjuk, sebab mustahil seorang mukmin percaya dengan tambahan iman bila sebelumnya ia belum mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.”