Shahih Ibnu Hibban 947: Al Fadhi bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Katsir Al Abadi menceritakan kepada kami, ia berkata: Sufyan mengabarkan kepada kami, dari Amar bin Murrah, dari Abdullah bin Al Harits, dari Thulaiq bin Qais Al Hanafi, dari Ibnu Abbas, ia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam selalu membaca, “Rabbi a'innii wa laa tu'in ‘alayya, wanshurnii wa laa tanshur 'alayaa, wamkur lii wa laa tamkur alayya, wahdinii, wa yassiril huda lii, wanshurnii ‘ala man bagha alayya. Rabbij’alnii laka syaakiran, laka dzaakiran. laka awwaahan, laka mithwaa'an, laka mukhbitan awwaahan muniiban. Rabbi taqabbal tawbatii, waghsil hawbatii, wa ajib da’watii, wa tsabbit hujjatii, wahdi qalbii, wa saddid lisaanii, waslul sakhiimata qalbii (Ya Tuhanku bantulah aku dan jangalah Engkau membantu musuhku. Tolonglah aku menghadapi/mengalahkan musuh dan janganlah Engkau menolong musuh-untuk mengalahkan aku. Berilah aku siasat-untuk mengalahkan musuh- dan janganlah Engkau memberi siasat untuk mengalahkan aku. Tunjukilah aku, serta mudahkanlah petunjuk kepadaku dan tolonglah aku terhadap orang yang menganiaya aku. Ya Tuhanku, jadikanlah aku sebagai sebagai orang yang banyak bersyukur kepada-Mu, orang yang banyak mengingat- Mu, orang yang selalu takut kepada-Mu, orang yang selalu taat kepada-Mu, orang yang selalu khusyu dan tawadhu kepada-Mu, orang yang selalu penghiba dan suka kembali-Mu (taubat) ya Tuhanku, terimalah taubatku, cucilah dosaku, perkenankanlah doaku, tunjukilah hatiku, benarkanlah lisanku, tetapkanlah hujjahku, dan lepaskanlah kedengkian hatiku).”141 [5:12]