HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn khuzaimah

2. Shalat

صحيح ابن خزيمة

384

صحيح ابن خزيمة ٣٨٤: وَرَوَاهُ جَرِيرٌ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، فَقَالَ: عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنْ رَجُلٍ، بَعْضُ هَذَا الْخَبَرِ - أَعِنِّي قَوْلَهُ: «أُحِيلَتِ الصَّلَاةُ ثَلَاثَةَ أَحْوَالٍ» وَلَمْ يَذْكُرْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ زَيْدٍ، وَلَا مُعَاذًا. ناه يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، نا جَرِيرٌ، عَنِ الْأَعْمَشِ، وَرَوَاهُ ابْنُ فُضَيْلٍ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ: أُحِيلَتِ الصَّلَاةُ ثَلَاثَةَ أَحْوَالٍ، وَأُحِيلَ الصَّوْمُ ثَلَاثَةَ أَحْوَالٍ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِطُولِهِ، وَلَمْ يَذْكُرْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ زَيْدٍ، وَلَا مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ، وَلَا أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَلَا قَالَ: حَدَّثَنَا أَصْحَابُنَا، وَلَمْ يَقُلْ أَيْضًا: عَنْ رَجُلٍ. ناه هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ الْهَمْدَانِيُّ، نا ابْنُ فُضَيْلٍ، عَنِ الْأَعْمَشِ. قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فهَذَا خَبَرُ الْعِرَاقِيِّينَ الَّذِينَ احْتَجُّوا بِهِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ فِي تَثْنِيَةِ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ، وَفِي أَسَانِيدِهِمْ مِنَ التَّخْلِيطِ مَا بَيَّنْتُهُ، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي لَيْلَى لَمْ يَسْمَعْ مِنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، وَلَا مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ صَاحِبِ الْأَذَانِ، فَغَيْرُ جَايِزٍ أَنْ يُحْتَجَّ بِخَبَرٍ غَيْرِ ثَابِتٍ عَلَى أَخْبَارٍ ثَابِتَةٍ، وَسَأُبَيِّنُ هَذِهِ الْمَسْأَلَةَ بِتَمَامِهَا فِي كِتَابِ الصَّلَاةِ «الْمُسْنَدُ الْكَبِيرُ» لَا «الْمُخْتَصَرُ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 384: Jarir meriwayatkan hadits dari Al ‘Amasy dari Amr bin Murrah, ia lalu berkata, dari Abdurrahman bin Abu Laila dari seorang laki-laki. Sebagian redaksi hadits ini (56-ba') —maksudnya sabda nabi -- “ Ibadah shalat dipindahkan pada tiga kondisi' dan ia tidak menyebutkan Abdullah bin Zaid dan Muadz.505 Yusuf bin Musa mengabarkan kepada kami, Jarir mengabarkan kepada kami dari Al Amasy, Ibnu Fudhail meriwayatkannya dari Al Amasy, dari Amr bin Murrah, dari Abdurrahman bin Abu Laila, ia berkata, “Shalat dipindahkan pada tiga kondisi dan puasa dipindahkan pada tiga kondisi.” Lalu ia menyebutkan hadits secara panjang lebar. Ia tidak mengemukakan Abdullah bin Zaid dan Muadz bin Jabal serta tidak menyebutkan seseorang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Ia juga tidak mengatakan, “Para pengikut kami menceritakan kepada kami” serta ia pun tidak mengatakan, ‘Dari seorang laki-laki”. Harun bin Ishaq Al Hamdan mengabarkan hadits kepada kami, Ibnu Fudhail mengabarkan kepada kami dari Al Amasy. Abu Bakar berkata: Ini adalah hadits ulama Iraq yang dijadikan dalil hukum dari Abdullah bin Zaid dalam hal redaksi adzan dan Iqamah yang dibaca dua kali-dua kali. Di dalam sanad mereka terdapat percampuran sanad sebagaimana yang aku jelaskan. Adapun Abdurrahman bin Abu Laila tidak pernah mendengar dari Muadz bin Jabal serta Abdullah bin Zaid bin Abi Rabih. Pelaku adzan tidak diperbolehkan berdalil dengan hadits yang tidak kuat dan meninggalkan yang kuat. Aku akan menjelaskan masalah ini secara utuh dalam bab shalat yang terdapat pada Al Musnad Al Kabir dan bukan dalam Al Mukhtashar.

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi