Shahih Ibnu Khuzaimah 385: Ya’qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi mengabarkan kepada kami, Rauh mengabarkan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami, Utsman bin Asyaib mengabarkan kepadaku dari Unimu Abdul Mulk bin Abu Mahdzurah dari Abu Mahdzurah. Muhammad bin Rafi’ menceritakan hadits kepada kami, Abdur-Razaq mengabarkan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkannya kepada kami, Utsman bin As-Sa'ib hamba sahaya mereka mengabarkan kepadaku, dari ayahnya maula Abu Mahdzurah dan dari Abdul Mulk bin Abu Mahdzurah, sesungguhnya keduanya mendengar dari Abu Mahdzurah, Ha', Yazid bin Sinan menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami, Ibnu Juraij menceritakan kepada kami, Utsman bin As-Saib menceritakan kepadaku, Ayahku dan Ummu Abdul Mulk bin Abu Mahdzurah mengabarkan kepadaku dari Abu Mahdzurah dan inilah hadits Ad- Daruqi, ia berkata, “Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dari perang Hunain, aku adalah orang yang kesepuluh keluar dari kota Makkah mencari mereka (yang sembilan orang), lalu aku mendengar mereka mengumandangkan adzan shalat, kami pun bangun lalu mengumandangkan adzan dengan tujuan mengejek mereka. Nabi lalu shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Aku telah mendengar pada mereka ada seseorang yang adzan, memiliki suara bagus." Lalu beliau mengirim seseorang kepada kami, kemudian satu persatu dari kami mengumandangkan adzan dan aku adalah orang yang terakhir. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda saat aku adzan, “ Kemarilah” beliau mendudukkanku di hadapannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengusap ubun-ubunku dan mengucapkan keberkahan atas diriku sebanyak tiga kali, beliau lalu bersabda, “ Pergilah dan kumandangkanlah adzan sekarang; Allaahu akbar, Allaahu akbar, asyhadu allaa ilaaha illallaah, asyhadu allaa ilaaha illallaah, asyhadu anna Muhammadar-rasuulullaah, asyhadu anna Muhammadar-rasuulullaah, hayya alash-shalaah, hayya alash- shalaah, hayya alal falaah, hayya alal falaah, ashalaatu khairum-minannauum, ashalaatu khairum-minannauum, di awal waktu shuhuh. allaahu akbar-allaahu Akbar, laa ilaaha illallaah” Ia berkata, “Beliau mengajarkanku iqamah dua kali-dua kali, allaahu akbar- allaahu akbar, asyhadu allaa ilaaha illallaah, asyhadu allaa ilaaha illallaah, asyhadu anna Muhammadar-rasuulullah, asyhadu anna muhammadar-rasuulullah, hayya alash-shalah, hayya Alash-shalah, hayya alal falaah, hayya alal falaah, qad qaamatish-shalaah, qad qaamatish-shalaah allaahu akbar-allaahu akbar laa ilaaha illallaah Ibnu Juraij berkata, “Utsman mengabarkan kepadaku hadits ini semua dari ayahnya dari Ummi Abdul Mulak bin Abu Mahdzurah sesungguhnya aku mendengar hal tersebut dari Abu Mahdzurah.” Ibnu Rafi’ dan Yazid bin Sinan berkata di dalam hadits di awal adzan tentang kalimat, IAllahu Akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar." Lalu Yazid bin Sinan menyebutkan redaksi iqamah dua kali-dua kali sebagaimana yang dikemukakan oleh Ad-Dauruqi. Ibnu Rafi’ berkata di dalam haditsnya, “Apabila engkau mengumandangkan iqamah, maka ucapkanlah dua kali kalimat 'Qad qaamatish-shalaah-qad qaamatish-shalah, apakah engkau mendengarnya?” Dan, ia menambahkan. Abu Mahdzurah (57-alif) tidak mengiyakan ungkapan "ubun-ubunnya” dan tidak memisahkannya, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengusapnya. Yazid bin Sinan diakhir haditsnya menambahkan; Ibnu Juraij berkata, “Utsman menceritakan hadits ini semuanya dari ayahnya dari Ummu Abdul Malak bin Abu Mahdzurah (1/57), sesungguhnya keduanya mendengar hal tersebut dari Abu Mahdzurah.