HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Al Mustadrak

1. Al Mustadrak

الـمـسـتـدرك

556

المستدرك ٥٥٦: أَبِي، عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ حِبَّانَ الْأَنْصَارِيُّ، ثُمَّ الْمَازِنِيُّ مَازِنُ بَنِي النَّجَّارِ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، قَالَ: قُلْتُ لَهُ: أَرَأَيْتَ وُضُوءَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ لِكُلِّ صَلَاةٍ طَاهِرًا كَانَ، أَوْ غَيْرَ طَاهِرٍ، عَنْ مَنْ هُوَ؟ قَالَ: حَدَّثَتْهُ أَسْمَاءُ بِنْتُ زَيْدِ بْنِ الْخَطَّابِ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ حَنْظَلَةَ بْنِ أَبِي عَامِرٍ الْغَسِيلَ، حَدَّثَهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كان أَمَرَ بِالْوُضُوءِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ طَاهِرًا كَانَ، أَوْ غَيْرَ طَاهِرٍ، فَلَمَّا شَقَّ ذَلِكَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أَمَرَ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ وَوَضَعَ عَنْهُمُ الْوُضُوءَ إِلَّا مِنْ حَدَثٍ» . وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ يَرَى أَنَّ بِهِ قُوَّةً عَلَى ذَلِكَ فَفَعَلَهُ حَتَّى مَاتَ. «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ» إِنَّمَا اتَّفَقَا عَلَى حَدِيثِ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، «كَانَ يَتَوَضَّأُ لِكُلِّ صَلَاةٍ، فَلَمَّا كَانَ عَامُ الْفَتْحِ صَلَّى الصَّلَوَاتِ كُلَّهَا بِوَضُوءٍ وَاحِدٍ»
Al Mustadrak 556: [...J ayahku dari Abu Ishaq, dari Muhammad bin Yahya bin Hibban Al Anshari, kemudian Al Mazini, Mazin bani An- Najjar, dari Ubaidillah bin Abdullah bin Umar, dia berkata: Aku berkata kepadanya, "Bagaimana menurutmu tentang wudhu yang dilakukan Abdullah bin Umar untuk setiap shalat, baik dia dalam keadaan suci maupun tidak suci? Dari siapakah dia mendapatkannya?" Dia berkata, “Asma binti Zaid bin Al Khaththab menceritakan bahwa Abdullah bin Hanzhalah bin Abu Amir Al Ghasil menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah menyuruh berwudhu untuk setiap shalat, baik dalam keadaan suci maupun tidak suci. Kemudian ketika beliau melihat hal tersebut memberatkan (umatnya), beliau pun menyuruh untuk bersiwak setiap akan shalat dan meninggalkan wudhu kecuali bagi yang berhadats. Sedangkan yang dilakukan Abdullah adalah karena dia merasa mampu melakukannya, maka dia melakukannya sampai wafat’ Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, namun Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Keduanya hanya sepakat pada hadits Alqamah bin Martsad dari Sulaiman bin Buraidah, dari ayahnya, bahwa Nabi berwudhu untuk setiap shalat, tapi pada tahun penaklukan Makkah, beliau menunaikan seluruh shalat dengan satu wudhu.

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi