سنن الدارقطني ٣٣٢٢: نا مُحَمَّدُ بْنُ الْقَاسِمِ بْنِ زَكَرِيَّا , نا هِشَامُ بْنُ يُونُسَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ يَعْلَى , عَنْ عُمَرَ بْنِ صُبَيْحٍ , عَنْ مُقَاتِلِ بْنِ حَيَّانَ , عَنْ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمٍ , عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ , أَنَّهُ قَالَ: لَمَّا حَجَّ عُمَرُ حَجَّتَهُ الْأَخِيرَةَ الَّتِي لَمْ يَحُجَّ غَيْرَهَا غُودِرَ رَجُلٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ قَتِيلًا فِي بَنِي وَادِعَةَ , فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ عُمَرُ وَذَلِكَ بَعْدَ مَا قَضَى النُّسُكَ , فَقَالَ لَهُمْ: «هَلْ عَلِمْتُمْ لِهَذَا الْقَتِيلِ قَاتِلًا مِنْكُمْ؟» , قَالَ الْقَوْمُ: لَا , فَاسْتَخْرَجَ مِنْهُمْ خَمْسِينَ شَيْخًا فَأَدْخَلَهُمُ الْحَطِيمَ , فَاسْتَحْلَفَهُمْ بِاللَّهِ رَبِّ هَذَا الْبَيْتِ الْحَرَامِ , وَرَبِّ هَذَا الْبَلَدِ الْحَرَامِ , وَرَبِّ هَذَا الشَّهْرِ الْحَرَامِ أَنَّكُمْ لَمْ تَقْتُلُوهْ , وَلَا عَلِمْتُمْ لَهُ قَاتِلًا , فَحَلَفُوا بِذَلِكَ , فَلَمَّا حَلَفُوا , قَالَ: «أَدُّوا دِيَتِهِ مُغَلَّظَةً فِي أَسْنَانِ الْإِبِلِ , أَوْ مِنَ الدَّنَانِيرِ وَالدَّرَاهِمِ دِيَةً وَثُلُثًا» , فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ يُقَالُ لَهُ سِنَانٌ: «يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أَمَا تَجْزِينِي يَمِينِي مِنْ مَالِي؟» , قَالَ: «لَا , إِنَّمَا قَضَيْتُ عَلَيْكُمْ بِقَضَاءِ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ» , فَأَخَذَ دِيَتَهُ دَنَانِيرَ دِيَةً وَثُلُثَ دِيَةٍ. عُمَرُ بْنُ صُبَيْحٍ مَتْرُوكُ الْحَدِيثِ
Sunan Daruquthni 3322: Muhammad bin Al Qasim bin Zakaria menceritakan kepada kami, Hisyam bin Yunus menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ya'la menceritakan kepada kami dari Umar bin Shubaih, dari Muqatil bin Hayyan, dari Shafwan bin Salim, dari Sa'id bin Al Musayyab, dia berkata: Ketika Umar melaksanakan haji terakhir yang tak pernah lagi dikerjakannya selain itu, seorang pria muslim ditemukan tewas di perkampungan bani Wadi'ah. Umar kemudian mengutus delegasi untuk menemui mereka. Hal itu dilakukannya setelah semua amalan haji selesai dilaksanakan. Utusan itu berkata kepada mereka, "Apakah kalian mengetahui siapa pembunuh orang ini di antara kalian?" Mereka menjawab, "Tidak." Selanjutnya Umar meminta agar 50 orang senior (tokoh masyarakat) di antara mereka dihadapkan untuk dibawa ke dalam hathim. Mereka lalu diminta bersumpah atas nama Tuhan rumah haram ini (ka'bah), Tuhan negri haram ini, serta Tuhan bulan haram ini bahwa mereka tidak membunuhnya, dan juga tidak tahu siapa pembunuhnya. Mereka lantas bersumpah untuk itu. Setelah itu Umar berkata kepada mereka, "Bayarlah diyat berat berupa beberapa ekor unta, atau bila dalam bentuk dinar atau dirham maka jumlahnya satu sepertiga diyat." Salah satu dari mereka lantas berkata, "Tidakkah cukup sumpah kami untuk melindungi harta kami?" Ia menjawab, "Tidak, aku hanya menjalankan apa yang biasa dijalankan oleh Nabi kalian SAW." Setelah itu Umar mengambil satu sepertiga diyat berupa dinar dari mereka. Umar bin Shubaih adalah perawi matruk.