سنن الدارقطني ٤٣٤٥: نا أَبُو بَكْرٍ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْمَاعِيلَ الْآدَمَيُّ , نا الْفَضْلُ بْنُ سَهْلٍ , نا الْأَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ , نا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ , عَنْ أَيُّوبَ , عَنْ أَبِي قِلَابَةَ , عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ , عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ , قَالَ: كَانَتِ الْعَضْبَاءُ لِرَجُلٍ مِنْ بَنِي عُقَيْلٍ أُسِرَ فَأُخِذَتِ الْعَضْبَاءُ مَعَهُ , فَأَتَى عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى حِمَارٍ عَلَيْهِ قَطِيفَةٌ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ عَلَامَ تَأْخُذُونِي وَتَأْخُذُونَ الْعَضْبَاءَ وَأَنَا مُسْلِمٌ؟ , فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَوْ قُلْتَهَا وَأَنْتَ تَمْلِكُ أَمْرَكَ أَفْلَحْتَ كُلَّ الْفَلَاحِ» , قَالَ: وَمَضَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ إِنِّي جَائِعٌ فَأَطْعِمْنِي وَإِنِّي ظَمْآنٌ فَاسْقِنِي , فَقَالَ: «هَذِهِ حَاجَتُكَ» , قَالَ: فَفُودِيَ بِرَجُلَيْنِ وَحَبَسَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَضْبَاءَ لَرَحْلِهِ، وَكَانَتْ مِنْ سَوَابِقِ الْحَاجِّ، قَالَ: فَأَغَارَ الْمُشْرِكُونَ عَلَى سَرْحِ الْمَدِينَةِ وَأَسَرُوا امْرَأَةً مِنَ الْمُسْلِمِينَ , قَالَ: وَكَانَ الْمُشْرِكُونَ يَرِيحُونَ إِبِلَهُمْ بِأَفْنِيَتِهِمْ , فَلَمَّا كَانَ اللَّيْلُ نُوِّمُوا وَعَمَدَتْ إِلَى الْإِبِلِ فَمَا كَانَتْ تَأْتِي عَلَى نَاقَةٍ مِنْهَا إِلَّا رَغَتْ حَتَّى أَتَتْ عَلَى الْعَضْبَاءِ , فَأَتَتْ عَلَى نَاقَةٍ ذَلُولٍ فَرَكِبَتْهَا حَتَّى أَتَتِ الْمَدِينَةَ , وَنَذَرَتْ إِنِ اللَّهُ تَعَالَى نَجَّاهَا لَتَنْحَرَنَّهَا فَلَمَّا أَتَتِ الْمَدِينَةَ عَرَفَ النَّاسُ النَّاقَةَ , وَقَالُوا: الْعَضْبَاءُ نَاقَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , قَالَ: وَأُتِيَ بِهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُخْبِرَ بِنَذْرِهَا , فَقَالَ: «بِئْسَمَا جَزَيْتِهَا أَوْ جَزَيْتِيهَا , لَا نَذْرَ فِي مَعْصِيَةٍ وَلَا فِيمَا لَا يَمْلِكُ ابْنُ آدَمَ»
Sunan Daruquthni 4345: Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Ismail Al Adami menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Sahl menceritakan kepada kami, Al Aswad bin Amir menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Abu Qilabah, dari Abu Al Muhallab, dari Imran bin Hushain, dia berkata, "Al Adhba dulunya adalah unta milik seorang pria dari bani Uqail yang ditawan, lalu unta itu dibawa bersamanya, lantas ketika Nabi SAW mendatanginya dengan menunggang keledai dan mengenakan jubah, orang itu berkata, 'Wahai Muhammad, atas dasar apa engkau menahanku dan menahan Al Adhba'. Aku ini seorang muslim.' Rasulullah SAW berkata kepadanya, 'Seandainya engkau mengucapkan itu ketika engkau menguasai urusanmu, tentu engkau akan beruntung seuntung-untungnya." Lalu ketika Nabi SAW beranjak, orang itu berkata, 'Wahai Muhammad, aku lapar, berilah aku makan, dan aku haus, berilah aku minum.' Beliau bertanya, 'Itu keperluanmu.‘ Dia kemudian dipertukarkan dengan dua orang, namun Nabi SAW tetap menahan unta untuk tunggangannya. Unta itu termasuk kendaraan haji. Lalu kaum musyrikin menyergap ternak Madinah dan menawan seorang wanita kaum muslimin. Sementara itu, kaum musyrikin biasa mengistirahatkan unta-unta mereka di halaman mereka. Ketika malam tiba, mereka pun ditidurkan, lalu wanita itu menuju unta-unta tersebut. Namun tidak seekor pun unta yang dihampirinya kecuali bersuara, hingga akhirnya dia menghampiri 'adhba‘ (unta Rasulullah SAW), yang ternyata dia menghampiri unta yang penurut. Ia kemudian menungganginya, hingga mencapai Madinah, dan dia bernadzar, bila Allah Ta'ala menyelamatkannya, maka dia akan menyembelihnya. Sesampainya di Madinah, orangorang mengenali unta tersebut, mereka berkata, 'Adba‘ untanya Rasulullah SAW.' Ia lantas dibawa kepada Nabi SAW dan diberitahukan tentang nadzarnya, maka beliau pun bersabda, 'Buruk sekali balasannya'' atau ''pembasalannya. Tidak ada nadzar untuk kemaksiatan dan tidak pula pada sesuatu yang tidak dimiliki oleh manusia'."