سنن الدارقطني ٢٩٥٧: حَدَّثَنَا أَبُو عُبَيْدٍ الْقَاسِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ , نا ابْنُ نُمَيْرٍ , عَنْ يَزِيدَ بْنِ زِيَادِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ , نا أَبُو صَخْرَةَ جَامِعُ بْنُ شَدَّادٍ , عَنْ طَارِقِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْمُحَارِبِيِّ , قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّتَيْنِ [ص:463] مَرَّةً بِسُوقِ ذِي الْمَجَازِ وَأَنَا فِي تِبَاعَةٍ لِي هَكَذَا , قَالَ: أَبِيعُهَا , فَمَرَّ وَعَلَيْهِ حُلَّةٌ حَمْرَاءُ وَهُوَ يُنَادِي بِأَعْلَى صَوْتِهِ: «يَا أَيُّهَا النَّاسُ قُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ تُفْلِحُوا» , وَرَجُلٌ يَتْبَعُهُ بِالْحِجَارَةِ وَقَدْ أَدْمَى كَعْبَيْهِ وَعُرْقُوبَيْهِ وَهُوَ يَقُولُ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ لَا تُطِيعُوهُ فَإِنَّهُ كَذَّابٌ , قُلْتُ: مَنْ هَذَا؟ , فَقَالُوا: هَذَا غُلَامُ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ , قُلْتُ: مَنْ هَذَا الَّذِي يَتْبَعُهُ يَرْمِيهِ؟ , قَالُوا: هَذَا عَمُّهُ عَبْدُ الْعُزَّى وَهُوَ أَبُو لَهَبٍ , فَلَمَّا ظَهَرَ الْإِسْلَامُ وَقَدِمَ الْمَدِينَةَ أَقْبَلْنَا فِي رَكْبٍ مِنَ الرَّبَذَةِ وَجَنُوبِ الرَّبَذَةِ حَتَّى نَزَلْنَا قَرِيبًا مِنَ الْمَدِينَةِ وَمَعَنَا ظَعِينَةٌ لَنَا , قَالَ: فَبَيْنَمَا نَحْنُ قُعُودٌ إِذْ أَتَانَا رَجُلٌ عَلَيْهِ ثَوْبَانِ أَبْيَضَانِ فَسَلَّمَ فَرَدَدْنَا عَلَيْهِ , فَقَالَ: مِنْ أَيْنَ أَقْبَلَ الْقَوْمُ؟ , قُلْنَا: مِنَ الرَّبَذَةِ وَجَنُوبِ الرَّبَذَةِ , قَالَ: وَمَعَنَا جَمَلٌ أَحْمَرُ , قَالَ: تَبِيعُونِي جَمَلَكُمْ هَذَا؟ , قُلْنَا: نَعَمْ , قَالَ: بِكُمْ؟ , قُلْنَا: بِكَذَا وَكَذَا صَاعًا مِنْ تَمْرٍ , قَالَ: فَمَا اسْتَوْضَعْنَا شَيْئًا , وَقَالَ: قَدْ أَخَذْتُهُ , ثُمَّ أَخَذَ بِرَأْسِ الْجَمَلِ حَتَّى دَخَلَ الْمَدِينَةَ فَتَوَارَى عَنَّا , فَتَلَاوَمْنَا بَيْنَنَا , وَقُلْنَا: أَعْطَيْتُمْ جَمَلَكُمْ مَنْ لَا تَعْرِفُونَهُ , فَقَالَتِ الظَّعِينَةُ: لَا تَلَاوَمُوا فَقَدْ رَأَيْتُ وَجْهَ رَجُلٍ مَا كَانَ لِيَحْقَرَكُمْ , مَا رَأَيْتُ وَجْهَ رَجُلٍ أَشْبَهَ بِالْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ مِنْ وَجْهِهِ , فَلَمَّا كَانَ الْعِشَاءُ أَتَانَا رَجُلٌ , فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ , أَنَا رَسُولُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْكُمْ: وَإِنَّهُ أَمَرَكُمْ أَنْ تَأْكُلُوا مِنْ هَذَا حَتَّى تَشْبَعُوا وَتَكْتَالُوا حَتَّى تَسْتَوْفُوا , قَالَ: فَأَكَلْنَا حَتَّى شَبِعْنَا , وَاكْتَلْنَا حَتَّى اسْتَوْفَيْنَا , فَلَمَّا كَانَ مِنَ الْغَدِ دَخَلْنَا الْمَدِينَةَ فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ عَلَى الْمِنْبَرِ يَخْطُبُ النَّاسَ وَهُوَ يَقُولُ: «يَدُ الْمُعْطِي الْعُلْيَا , وَابْدَأْ بِمَنْ [ص:464] تَعُولُ , أُمَّكَ وَأَبَاكَ , وَأُخْتَكَ وَأَخَاكَ , وَأَدْنَاكَ أَدْنَاكَ» , فَقَامَ رَجُلٌ مِنَ الْأَنْصَارِ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ , هَؤُلَاءِ بَنُو ثَعْلَبَةَ بْنِ يَرْبُوعَ الَّذِينَ قَتَلُوا فُلَانًا فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَخُذْ لَنَا بِثَأْرِنَا , فَرَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى رَأَيْنَا بَيَاضَ إِبْطَيْهِ , فَقَالَ: «أَلَا لَا يَجْنِي وَالِدٌ عَلَى وَلَدِهِ»
Sunan Daruquthni 2957: Abu Ubaid Al Qasim bin Ismail menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Yahya bin Sa'id Al Qaththan menceritakan kepada kami, Ibnu Numair menceritakan kepada kami dari Yazid bin Ziyad bin Abu Al Ja'd, Abu Shakhrah Jami' bin Syaddad menceritakan kepada kami dari Thariq bin Abdullah Al Muharibi, dia berkata: Aku pernah melihat Rasulullah SAW sebanyak dua kali, sekali di pasar Dzi Al Majaz saat aku membawa barang-barangku begini untuk dijual. Beliau kemudian lewat dengan memakai perhiasan berwama merah. Beliau ketika itu menyeru dengan suara yang keras, "Wahai sekalian manusia, katakanlah laa ilaha illallah niscaya kalian akan beruntung." Seseorang lalu melemparinya dengan batu hingga mata kaki dan otot tumitnya mengeluarkan darah. Sementara itu orang tersebut berkata, "Wahai sekalian manusia, jangan ikuti dia, ia adalah seorang pendusta!" Aku berkata, "Siapa orang ini?" Mereka menjawab, "Ia adalah keturunan bani Abdul Muththalib." Aku berkata lagi, "Siapa yang mengikuti dan melemparinya?" Mereka menjawab, "Pamannya, Abdul Uzza —yaitu Abu Lahab—." Ketika Islam mulai nampak dan sampai di Madinah, kami pun datang dalam rombongan dari Ar-Rabdzah dan Selatan Ar-Rabdzah. Hingga ketika kami singgah tak jauh dari Madinah, kami lantas membawa sekedup (tandu di punggung kuda atau gajah), Abdullah Al Muharibi berkata: Ketika kami sedang duduk-duduk, datanglah seorang laki-laki memakai dua pakaian putih-putih. Ia kemudian memberi salam dan kami pun membalasnya. Lelaki itu bertanya, "Dari mana datangnya orang-orang ini?" Kami menjawab, "Dari Ar-Rabdzah dan selatan Ar-Rabdzah." Ia berkata, "Kami memiliki unta merah." Ia berkata lagi, "Apakah kalian mau menjual unta kalian ini?" Kami menjawab, "Ya." Ia bertanya, "Berapa?" Kami menjawab, "Sekian dan sekian sha' kurma." Abdullah Al Muharibi berkata, "Kami tidak mengurangi harganya sedikitpun." Orang itu berkata, "Aku ambil (membelinya)." Kemudian ia pun menggiring unta tersebut hingga memasuki Madinah, dan akhirnya menghilang dari kami. Kami lantas saling mencela. Kami berkata, "Kalian berikan unta kalian kepada orang yang tidak kalian kenal." Para wanita yang berada di dalam sekedup lalu berkata kepada kami, "Janganlah kalian saling mencela. Aku benar-benar telah melihat wajah lelaki itu tidaklah menghina kalian. Aku belum pernah melihat wajah seseorang yang lebih mirip dengan bulan di malam purnama dari wajahnya." Ketika tiba waktu Isya, datanglah seorang laki-laki kepada kami dan berkata, "Assalamu alaikum, aku adalah utusan Rasulullah SAW kepada kalian dan beliau memerintahkan kalian untuk makan ini hingga kalian kenyang, dan meminta ditakarkan hingga kalian memenuhi takarannya." Abdullah Al Muharibi berkata, "Kami lalu memakannya hingga kenyang, dan menakarnya hingga terpenuhi takarannya. Keesokan harinya, kami memasuki kota Madinah. Ketika itu Rasulullah SAW sedang berdiri di atas mimbar sambil berkhutbah di hadapan manusia. Beliau bersabda, 'Tangan orang yang memberi lebih tinggi, dan mulailah dari mereka yang menjadi tanggunganmu; ibu dan bapakmu, saudara laki-laki dan saudara perempuanmu, kemudian yang dibawah itu begitu seterusnya.' Lalu seorang laki-laki dari kalangan Anshar berdiri dan berkata, 'Wahai Rasulullah, mereka adalah dari bani Tsa'labah bin Yarbu' yang telah membunuh Fulan ketika masa Jahiliyah. Maka berikanlah kepada kami pembalasannya.' Rasulullah SAW pun mengangkat kedua tangannya hingga terlihat putih kedua ketiaknya. Beliau bersabda, 'Ketahuilah seorang anak tidak menanggung kesalahan ayahnya''."